Kamis, 30 Desember 2010

FINAL AFF INDONESIA VS MALAYSIA -leg 2-

CONGRATULATIONS MALAYSIA.. SELAMAT BUAT KEMENANGANNYA TAHUN INI (2010) UNTUK PERTAMA KALINYA KALIAN MENANGIN PIALA AFF,, NYARIS BANGET EMANG INDONESIA, PADAHAL INDONESIA UDAH MULAI ADA PELUANG, MEREKA UDAH MASUKIN 2 GOAL MALAM ITU (29 DESEMBER 2010) TAPI, SAYANG  BANGET, TUHAN BERKATA LAIN, KITA MESTI OPTIMIS DAN TERIMA DENGAN APAPUN YANG TERJADI..
KAMI SEBAGAI WARGA INDONESIA, TETAP MENSUPPORT TIMNAS INDONESIA, APAPUN YANG TERJADI, MESKIPUN TIMNAS INDONESIA KALAH, TETAPI KALIAN KALAH DENGAN TERHORMAT, KAMI TETAP DUKUNG KALIAN..
TETAP SEMANGAT BUAT TERUS BERJUANG, MUNGKIN DI TAHUN BERIKUTNYA INDONESIA BISA MENJADI JUARA...
MESKIPUN SAYA KECEWA, TETAP KEKECEWAAN ITU MASIH KALAH BESAR DI BANDINGKAN BESARNYA RASA BANGGA SAYA TERHADAP TIMNAS INDONESIA..
BAGI SAYA, LEBIH BAIK KITA KALAH DENGAN TERHORMAT, DARIPADA MENANG TAPI CURANG (NGGA TERHORMAT)..
4- 2 SKOR PERTANDINGAN INDONESIA VS MALAYSIA, 4 GOAL DICIPTAKAN MALAYSIA DI DALAM GAWANG INDONESIA...
SEKALI LAGI... CONGRATULATIONS MALAYSIA, KAMI HARAP DENGAN TIM KALIAN MENJADI JUARA DI FINAL AFF TAHUN 2010, KALIAN TIDAK LAGI MENGKLAIM SEGALA SESUATU YANG BERADA INDONESIA, KALIAN JUGA HARUS MENGHARGAI YANG DINAMAKAN HAK CIPTA SUATU NEGARA...
KAMI HARAP KALIAN MENGERTI...
ALWAYS SUPPORT TIMNAS INDONESIA, MESKIPUN KALAH, TAPI GARUDA TETAP DIDADAKU....



TETEP SEMANGAT, KAMI SELALU MENDUKUNGMU...

Senin, 27 Desember 2010

SM*SH - I HEART YOU

saya lagi suka nih sama BOY BAND asal INDONESIA, namanya SMASH, tapi.. masih ngga tau, nulisnya SMASH biasa atau SM*SH gitu... bingung.. HAHAHA-__-
emang sih boyband ini ngikutin SUJU -SUPER JUNIOR- abis, tau kan SUJU dari mana? lah,, gatau yah? dari KOREA dia...
dukung aja terus music INDONESIA, jadi warga INDONESIA jangan malah ngejelek-jelekin karya negara sendiri, gimana negara lain ngga jelek-jelekin INDONESIA, kalo ternyata warganya sendiri aja ngga mau menghargai negaranya...
oiah, judul lagunya SMASH or SM*SH itu I HEART YOU.. enak loh liriknya, simpel, tapi udah 'maksud' banget artinya,,, hohohoho..
baiklah, ini ada lirik lagu I HEART YOU...

Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu
Selalu peluh pun menetes setiap dekat kamu
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau puji aku

Kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku
Selalu merinding romaku tiap kau sentuh aku
Kenapa otakku beku tiap memikirkanmu
Selalu tubuhku lunglai tiap kau bisikkan cinta

You know me so well (you know me so well)
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you
I know you so well (i know you so well)
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you

Tahukah kamu saat kita pertama jumpa
Hatiku berkata padamu ada yang berbeda
Tahukah sejak kita sering jalan bersama
Tiap jam menit detikku hanya ingin berdua

Tahukah kamu ku takkan pernah lupa
Saat kau bilang kau punya rasa yang sama
Ku tak menyangka aku bahagia ingin ku peluk dunia
Kau izinkan aku tuk dapat rasakan cinta

You know me so well
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you
I know you so well
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you

Hatiku rasakan cinta, dia buatku salah tingkah
I know you so well, you know me so well
You heart me girl, i heart you back
I miss you, i love you, ah ah ah
I need you, i love you, i heart you baby
I need you, i love you, i heart you baby

Baby, you know me so well (you know me so well)
Girl i need you (girl i need you)
Girl i love you (girl i love you)
Girl i heart you
I know you so well (i know you so well)
Girl i need you (oh i need you)
Girl i love you (oh
i love you)

Tak ada yang bisa memisahkan cinta
Waktu pun takkan tega
Kau dan aku bersama selamanya

Yang mau download mp3nya bisa klik link di bawah ini… 


selamat mendengarkan :D

Pertandingan Indonesia Melawan Malaysia -leg 1-

pertadingan antara Indonesia dengan Malaysia kemarin tanggal 26 Desember 2010, selama 90 menit dimenangkan oleh negara Malaysia, dengan score 3-0, tapi semua kemenangan Malaysia pada pertandingan kemarin malam, diraih dengan penuh kecurangan. para suporter bola Malaysia menyorotkan SINAR LASER kepada para pemain bola Indonesia, itu menyebabkan rusaknya konsentrasi para pemain Indonesia, sehingga pada saat bermain, para pemain sepak bola Indonesia kurang konsentrasi. Apalagi ketika salah satu SINAR LASER mengenai mata penjaga gawang Indonesia Markus Horison, menyebabkan Markus kurang berkonsentrasi pada saat bola datang kearah gawang. Sehingga bobol lah, gawang Indonesia pada saat itu..

berikut adalah gambar pancaran SINAR LASER yang tertangkap kamera ...

meskipun begitu tidak sportifnya para Suporter Malaysia, presiden kita Susilo Bambang Yudohyono (SBY) meminta para Suporter Indonesia tetap berlaku SPORTIF, dengan tidak membalas perlakuan para suporter Malaysia saat mereka bermain di lapangan Gelora Bung Karno tanggal 29 Desember mendatang.

Selain memakai SINAR LASER para suporter Malaysia juga melemparkan beberapa PETASAN ke arah lapangan, yang sudah pasti sangat mengganggu jalannya pertandingan, sehingga pada saat babak kedua pertandingan terpaksa harus dihentikan selama 6 menit karena Markus (Kiper Indonesia) mengkomplain tindakan tidak sportif para suporter Malaysia.

Lain lagi dengan kehebohan di Dunia Maya (TWITTER), #MalaysiaCheatLaser, CURANG dan LASER sempat menjadi TT atau Trending Topics di seluruh dunia, biar saja Dunia Tahu!!!! ternyata bukan hanya saat bertanding dengan INDONESIA, pada saat bertanding dengan negara-negara lainnya pun, Malaysia menggunakan laser untuk mendapatkan gelar 'JUARA' !!!

Foto Trending Topics semalam di twitter yang bertahan sejak mulainya pertandingan hingga beberapa jam setelah pertandingan usai
 
beberapa artikel tentang penggunanaan LASER oleh Malaysia...

Artikel Pertama

Artikel Kedua

Arikel Ketiga

Arikel Keempat

Artikel Kelima

Artikel Keenam

Artikel Ketujuh

dan masih banyak lagi Artikel-Artikel tentang SINAR LASER MALAYSIA yang tersebar di internet...

GO GARUDA, SEMANGAT, KALIAN PASTI BISA !!!!!


__LOSER USE LASER__

Senin, 20 Desember 2010

gara-gara CAMP ROCK

howalah....
sejak hari minggu kemaren nonton CAMP ROCK di RCTI, dengan tiba-tiba aja gue jadi suka sama Jonas Brother, yaa.. khususnya JOE JONAS.. love you :* , gue juga suka sama DEMI LOVATO, dan itu juga terjadi secara tiba-tiba pas gue nonton CAMP ROCK, hhaai..
em iya, gue suka juga tuh sama lagunya JONAS BROTHER yang judulnya GOTTA FIND YOU.. keren tau liriknya... mendalam sumpah u,u mau tau? nih liriknya....

Every time I think I'm closer to the heart
Of what it means to know just who I am
I think I've finally found a better place to start
But know one ever seems to understand

I need to try to get to where you are
Could it be, you're not that far?

You're the voice I hear inside my head
The reason that I'm singin'
I need to find you, I gotta find you

You're the missin' piece I need
The song inside of me
I need to find you, I gotta find you, oh yeah

You're the remedy I'm searchin' hard to find
To fix the puzzle that I see inside
Painting all my dreams the color of your smile
When I find you it will be alright

I need to try to get to where you are
Could it be, you're not that far?

You're the voice I hear inside my head
The reason that I'm singin'
I need to find you, I gotta find you

You're the missin' piece I need
The song inside of me
I need to find you, I gotta find you, oh yeah

Been feelin' lost, can't find the words to say
Spendin' all my time stuck in yesterday
Where you are is where I wanna be
Oh, next to you and you next to me
Oh, I need to find you, yeah

You're the voice I hear inside my head
The reason that I'm singin'
I need to find you, need to find you, I gotta find you

You're the missin' piece I need
The song inside of me
I need to find you, I gotta find you

You're the voice I hear inside my head
The reason that I'm singin'
I need to find you, need to find you
I gotta find you, gotta find you

You're the missin' piece I need
The song inside of me
I need to find you, I gotta find you

Yeah, yeah I gotta find you

 
coba deh kalo misalnya ngerti... wuuuh, dalem tuh maknanya :D

oia, terus ini nih, lagunya DEMI LOVATO yang judulnya THIS IS ME.. keren juga.. ini tentang pemberontakan diri,,, nih liriknya,,,

I've always been the kind of girl
That hid my face
So afraid to tell the world
What I've got to say
But I have this dream
Right inside of me
I'm gonna let it show, it's time
To let you know
To let you know

This is real, this is me

I'm exactly where I'm supposed to be, now
Gonna let the light, shine on me
Now I've found, who I am
There's no way to hold it in
No more hiding who I want to be
This is me

Do you know what it's like

To feel so in the dark
To dream about a life
Where you're the shining star
Even though it seems
Like it's too far away
I have to believe in myself
It's the only way

This is real, This is me

I'm exactly where I'm supposed to be, now
Gonna let the light, shine on me
Now I've found, who I am
There's no way to hold it in
No more hiding who I want to be
This is me

tuh ngertiin aja sendiri yaaa.. hahah :D

yasudah, segitu dulu tentang suka JONAS BROTHER sama DEMI LOVATOnya, lain kali.. aku cerita lagi deh... see you :D

Curhat Colongan -CURCOL-

okedeh, siapa pun blogger atau para netter yang baca blog gue satu ini..
gue cuma pengen berbagi cerita sama kalian,,
akhir-akhir ini gue lagi seneng bikin cerpen ICIL, tau donk ICIL apaan?
itu looh, salah satu ajang pencarian bakat yang di adain RCTI TV, mereka udah sampai idola cilik 3, tapi dari sekian banyaknya finalis di idola cilik, gue cuma suka beberapa dari mereka..
mau tau? ini dia...
oke, dimulai dari yang pertama, dia adalah SIVIA AZIZAH dia Idola Cilik angkatan pertama, atau ICIL 1, tuh gambarnya yang di bawah.. gimana? cantikkan idola gue? para fans Sivia biasa disebut dengan SIVIA HOLIC, atau bisa disingkat SH... alamat fansitenya Fansite Sivia , kalau mau.. bisa berkunjung :D


next.. ALVIN JONATHAN, dia cowok kelahiran malang, ganteng deh.. mau liat fotonya? tuh dibawah.. hm, ganteng donk pastinya, Alvin biasa dia disapa, berasal dari ICIL 3, yang juga dapet peringkat ke-3.. para fans Alvin disebut ALVINOSZTA, tapi suka disingkat ALVz, fansite Alvin, Fansite Alvin..


selanjutnya,,, CAKKA NURAGA,, ebuset, nih cowo satu cakep banget, sumpah deh,, mirip justin bieber, hhehe.. gapercaya? tuh liat fotonya dibawah? Cakka dari Idola cilik 2! fans Cakka biasa disebut C~LUVers, disingkat CL's.. alamat fansitenya Fansite Cakka

yang terakhir.. ASHILLA ZAHRANTIARA, oke, mungkin banyak banget yang benci sama dia, tapi sumpah ya, gue gapeduli, orang bilang dia sombong, so what? menurut gue dia baik! orang bilang dia mirip lampir, what? cantik gini dibilang lampir buta lo? ayo liat fotonya di bawah... oia, suara Shilla lembut banget loh, dia nih alumni Idola Cilik 1, para fans Shilla di panggil SHIVERS... fansite Shilla Fansite Shilla

oke, mereka berempat lah, yang bikin gue suka nulis cerpen, yaa.. bisa dibilang mereka inspirasi gue.. seru juga ternyata nulis cerpen, kadang gue juga bangga sama diri gue, apalagi kalo ada orang comment, bilang keren, bagus, atau apa gitu.. seneng banget, itu tuh alesan lain yang bikin gue hobby bikin cerpen, yeay :D

oia, dari mereka, ada SIVIA dan ALVIN disingkat ALVIA, yang gue pikir, mereka cocok buat jadian.. malah banyak loh yang dukung mereka buat jadian, para pendukungnya disebut ALVIANOSZTAHOLIC, yaa..  mau liat kah kecocokan mereka pada 1 foto -ya.. walaupun cuma editan- cekidot ...

ada lagi CAKSHILL itu singkatan dari CAKKA and SHILLA, fansnya disebut CAKSHILLFEVERS.. setau gue, mereka berdua juga cocok looh, banyak yang bilang sih mereka pacaran,, katanya mereka jadian tanggal 09-09-09.. wow, kalo emang itu beneran, sumpah deh gue setuju banget., yeay, tapi sayangnya... banyak anak CL's yang benci Shilla, dan itu bikin mereka (Cakka-Shilla) ngga mau ngakuin tentang hubungan mereka ke public (maybe),, tapi belum tentu juga looh CAKKA - SHILLA beneran jadian! (walaupun saya ngarepnya mereka jadian beneran :p) yaudah.. nih liat kecocokan mereka... dari foto dibawah, yang diambil waktu mereka berdua dapet job bareng syuting iklan dettol..

yaudah, segitu dulu deh cerita gue tentang sukanya gue nulis cerpen sama sedikit cerita tentang idola gue di Idola Cilik....
kalo mau baca cerpen-cerpen gue, kalian bisa baca di bawah post-an blog ini :)
jangan lupa follow saya di twitter @JeaneMagami thank u

~:: Mr. Right ::~


Oke, this is my new short story… happy reading :D

~:: Mr. Right ::~

“Via, lo kenapa ngga sekolah? Padahal tadi kan ulangan fisika, apa lo sakit?” Tanya Shilla sahabatku saat meneleponku.
“ngga ko Shill, gue baik-baik aja” kataku.
“terus kenapa ngga sekolah?” Tanya Shilla lagi.
“gue baru pulang tadi subuh soalnya” ucapku menjawab pertanyaan Shilla barusan.
“whaaaattt?? Baru pulang subuh? Emang lo habis ngapain aja Vi, sampe pulang subuh gitu?” Tanya Shilla tak percaya. Aku menghela nafas panjang.
“jadi gini Shill…..” aku menceritakan semuanya pada Shilla.

FLASHBACK ON
“Halo Via sayang, lagi ngapain?” Tanya seseorang di seberang sana.
“aku lagi bengong aja nih” balasku.
“ohya, nanti malem ke club yu?” ajaknya.
“hem? Mm.. ke club lagi? Kayaknya aku ngga bisa deh Kka, aku mau belajar.. besok aku exam soalnya” tolakku.
“ayolah sayang bentaran aja kok, paling kita pulang jam 10.. mau ya? Mauu… plisss” harapnya. Aku berpikir sejenak.
“okelah, tapi janji ya.. ngga lama” tanyaku memastikan.
“iya.. janji kok.. nanti jam 7 malem aku jemput kamu ya.. bye sayang sampai ketemu nanti malam” ucapnya.
“bye,,,” telepon terputus.

-Jam 7 malam-
Tiin,,, tiin… aku mendengar suara klakson mobil didepan rumahku, tidak salah lagi, itu pasti Cakka, kekasihku. Aku turun menyusuri tiap-tiap anak tangga yang berada di rumahku untuk mencapai lantai dasar.  Ku buka pintu rumah ku, ku temui sosok Cakka disana, dia tersenyum padaku.
“are you ready?” tanyanya. Aku mengangguk. Sesampainya di Club, aku dan Cakka berbincang-bincang hangat, sampai ada seseorang wanita datang kepada kami. Rupanya dia adalah teman wanita Cakka, Cakka hanyut dalam tawa canda dengan gadis itu, dia lupa akan keberadaanku disini.
“Kka, pulang yuuk, udah jam 10 malem nih” ajakku pada Cakka. Cakka menepis tanganku yang pada saat itu sedang memegang pundak kirinya.
“nanti lah sayang sebentar lagi” ujarnya. Baiklah.. Cakka bilang sebentar lagi, aku menurut saja.
“sudah jam 12 malam rupanya” gumamku pelan.
“Kka, ayo pulang, udah jam 12 malem, kata kamu sebentar lagi, ini udah lebih dua jam looh” ajakku lagi pada Cakka. Tapi lagi-lagi dia menolak, bahkan saat ini ternyata dia berada di bawah pengaruh alkohol. Itu terlihat dari kedua pipinya yang kini sudah mulai memerah dan bicaranya yang sedikit ngelantur. Aku ingin sekali pulang ke rumah, tapi, aku ngga mungkin ninggalin Cakka sendirian disini, lagian aku ngga bisa nyetir mobil, gimana bisa aku bawa Cakka pulang? Kenapa aku mau aja diajak pergi ke club sama Cakka, apalagi besok aku ulangan fisika, mana belum belajar lagi., rutukku dalam hati. aku memutuskan untuk tetap di Club, sambil menunggu Cakka sadar dan telepas dari pengaruh alkoholnya… aku pun tertidur.
“apa? udah jam setengah 5 pagi?” pekikku pelan.
“Sayang.. ayolah bangun, udah pagi…” ucapku pada Cakka sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.
“hemmm…” gumamnya pelan.
“bangun.. ayo bangun.. udah subuh..” ucapku lagi. Akhirnya Cakka bangun, sepertinya dia masih berada dibawah pengaruh alkohol, matanya masih merah.. mungkin dia pusing.
“udah ngga pusing kan?” tanyaku pada Cakka. Cakka mengangguk pelan.
“bisa kan nyetir mobilnya?” tanyaku lagi. lagi-lagi di jawab sebuah anggukan oleh Cakka. Akhinya tepat jam 5 pagi aku sampai rumah. Aku cepat-cepat masuk ke kamar sebelum kedua orang tuaku tahu, jika aku baru pulang ke rumah pagi-pagi. Aku lelah, langsung ku jatuhkan tubuhku diatas kasur empukku. Saat Mbok Yem, pembantuku membangunkan aku untuk sekolah, aku beralasan sakit. Sehingga hari ini aku hanya dirumah saja.
FLASHBACK OFF

“terus, lo ngga di apa-apain kan sama Cakka?” Tanya Shilla masih meneleponku.
“Cakka ngga ngapa-ngapain gue kok Shill, tenang aja” jawabku.
“hm… gue sama Alvin kerumah lo ya..” ucap Shilla.
“iya deh..” balasku. Telepon antara aku dan Shilla terputus.

***

“bi, ada Vianya?” kudengar ada suara laki-laki dibawah. Mungkin itu Alvin.
“ada den, dikamarnya.. katanya non Via tadi sakit, jadi ngga sekolah” jawab Mbok Yem.
Tiba-tiba ada suara ketukan dari luar kamarku.
“Vi, kita boleh masuk kan?” ucap seseorang perempuan yang aku yakin adalah Shilla.
“iya masuk aja” jawabku.
“Vi, lo beneran sakit?” Tanya Alvin padaku. Aku menggeleng.
“looh, tadi kata Mbok Yem.. lo sakit” tanyanya lagi.
“gue ngga sakit ko Vin, jadi semalem tuh….” Aku menceritakan pada Alvin tentang kejadian semalam, rupanya Shilla belum menceritakan hal tersebut pada Alvin.
“apa? Cakka lagi? Ngapain sih lo masih pertahanin dia? Coba lo pikir, apa untungnya lo pacaran sama dia? Cuma kerugian yang elo dapet dari dia” kata Alvin menasehatiku. aku menunduk. Shilla hanya diam saja, sepertinya dia tidak berani berkomentar apa-apa jika Alvin sudah marah.
“tapi, Vin… gue sayang sama Cakka.. gue ngga bisa lepasin dia” ucapku.
“lo sayang sama dia? Denger ya Vi, Cakka tuh bisanya cuma ngancurin hidup elo aja Vi, lo liat semua nilai-nilai lo akhir akhir ini, ancur semua tau, sekolah lo terabaikan, itu semua karena Cakka kan? Cakka yang bikin lo jadi ngga pernah belajar, bikin lo nelantarin sekolah lo, dan biarin lo hidup dalam dunia hitam.. bareng dia” marah Alvin padaku. Aku menangis.
“gue harap, lo bisa tau.. mana yang baik dan mana yang buruk buat lo.. gue sebagai sahabat lo, cuma pengen lo dapetin yang terbaik” ucap Alvin. Lalu dengan begitu saja, dia pergi dari kamarku, meninggalkan aku dan Shilla. Mungkin Alvin marah padaku.
“udah Vi, jangan nangis lagi yaa..” ucap Shilla menenangkanku.
“tapi bener juga Vi kata Alvin, Cakka ngga baik buat lo, dia cuma bawa pengaruh buruk buat lo” kata Shilla yang sependapat dengan Alvin. Aku menatap Shilla.
“tapi Shill, gue sayang sama Cakka, sayang banget Shill, gue ngga bisa lepasin dia gitu aja” balasku.
“apa sebegitu besarnya sayang lo sama Cakka sampe-sampe lo lupain seberapa berharganya diri lo sendiri?” Shilla menasehatiku. benar juga kata Shilla, sayangku pada Cakka telah membuatku buta terhadap kepedulianku pada diri sendiri.
“lo bener Shill, gue emang harus milih.. Cakka atau hidup gue” ucapku. Shilla lalu tersenyum.
“oke Vi, gue tau.. lo pasti bakalan milih yang terbaik buat hidup lo, gue tunggu berita lo selanjutnya” ucap Shilla sambil menepuk pundakku lalu pergi.
“thanks Shilla, thanks Alvin” gumamku.

***

Hari ini hari sabtu, aku libur sekolah, sebab sekolahku hanya aktif dari hari senin hingga jumat, sedangkan hari sabtu dan minggu aku libur.. aku memutuskan untuk hangout bersama Shilla siang nanti. Dddrrrrtttt.. handphoneku bergetar, 1 new message from Cakka My Prince. Ku buka sms dari Cakka. ‘nanti malem, aku mau balap, kamu dateng ya’ ya.. itulah isi dari pesan singkat yang Cakka kirimkan padaku, dia menginginkan aku untuk turut menontonnya nanti malam, saat dia balapan. Cakka, sebenarnya dia memang lelaki yang baik, tapi sayangnya, dia salah dalam bergaul, dan itu menyebabkan berubahnya tingkah laku Cakka, dia jadi sering ke club, mabuk-mabukan, balapan liar, bahkan dulu.. Cakka hampir saja mau memakai obat-obatan terlarang.. uh.. Cakka.. Cakka.. dddrrrttt,, handphoneku bergetar lagi. Tapi, kali ini bukan Cakka yang mengsmsku, melaikan Shilla, dia berkata bahwa sebentar lagi, dia akan tiba dirumahku untuk pergi hangout bersamaku. Setelah berjam-jam aku dan Shilla kesana-kemari, kami lelah juga, kami memutuskan untuk mampir sebentar ke café dekat sini. Aku dan Shilla duduk di meja nomer 9, dimana aku dapat melihat keseluruhan isi café ini ketika aku duduk dimeja ini.
“waiter…” ucap Shilla seraya memanggil seorang pelayan. Shilla menyebutkan apa saja yang akan dia pesan kepada pelayan tersebut.
“lo Vi, mau mesen apa?” Tanya Shilla padaku. Tapi aku tetap tidak bergeming, aku lebih tertarik dengan pemandangan di ujung café sana. Aku melihat Cakka.. dia, sedang berpelukan dengan gadis lain, ya.. gadis lain, dan pastinya itu bukan aku. Tiba-tiba saja air mataku jatuh membasahi pipiku. Gadis itu adalah, gadis yang kemarin mengobrol bersama Cakka di club.
“lo kenapa Vi?” Tanya Shilla saat dia melihatku menangis. Shilla lalu memalingkan pandangannya kearah Cakka.
“Vi, itu Cakka kan? Kok diaa….” Shilla tidak melanjutkan ucapannya. Aku semakin banyak mengeluarkan air mata.
“Mba, jadi mau pesen apa lagi?” Tanya pelayan itu pada Shilla yang sepertinya sudah malas menunggu terlalu lama dimejaku.
“udah itu aja…” jawab Shilla. Lalu pelayan itu pergi. Shilla kembali menatapku.
“sabar yaa Vi, Cakka ngga pantes lo tangisin.. dia bukan yang tebaik buat lo” ujar Shilla sambil menghapus air mata yang sempat menganak dikedua pipiku.
“apa kita pergi aja? yuk” ajak Shilla. Aku menggeleng.
“ngga usah Shill, lagian kan elo udah mesen makanan juga..” jawabku disela-sela tangis.
“tapi… apa lo ngga apa-apa Vi?” Tanya Shilla ragu.
“gue ngga apa-apa ko Shill” ucapku sambil tersenyum. Saat pesanan Shilla udah datang, dia lalu memakannya.
“lo ngga makan Vi?” tanyanya.
“ngga ah Shill, gue kenyang” jawabku.
“are you oke?” Tanya Shilla lagi.
“im oke Shill..” balasku.
“hm,,, oke, gue makan ya” ucap Shilla, aku mengangguk. Selama Shilla makan, aku hanya memandang kearah Cakka, yang memang sepertinya sedang bahagia, dengan lembutnya dia tertawa terkadang Cakka pun mengusap pipi gadis itu dengan kasih sayang. Sungguh, begitu sakit hatiku… tak menyangka bahwa Cakka akan berbuat seperti itu padaku. Tapi, mungin saja gadis itu hanya teman Cakka.
Sesampainya dirumah, aku langsung mengsms Cakka, untuk menyatakan tentang tidak akan hadirnya aku malam ini untuk menontonnya balapan. Berjam-jam tidak ada balasan dari Cakka, aku pun tertidur. Ddddrrrttt.. handphoneku bergetar, pasti Cakka. Dan benar saja, Cakka membalas sms ku tadi, dia bilang.. tak apa-apa jika aku memang tidak bisa datang malam ini. Aneh, ngga seperti biasanya dia gitu… biasanya dia maksa-maksa supaya aku ikut, tapi ini? Memaksa pun tidak. Aku lalu mengsms Alvin.
For : Alvin
Vin, mau ngga nanti malem kamu temenin aku?
From : Alvin
Mau kemana Vi malem-malem?
For : Alvin
Udah, nanti juga kamu tau.. yang penting kamu mau ngga dulu nemenin aku?
From : Alvin
Okelah.. aku mau, jam berapa aku jemput kamu?
For : Alvin
Hm,,, jam 8 deh..
From : Alvin
Sip, jam 8 aku udah sampe dirumah kamu.
Aku menyudahi acara smsan ku dengan Alvin, sebenarnya aku mengajak Alvin untuk menemani aku memata-matai Cakka nanti malam.

***

:: di Tempat Balapan ::

“hah? Ngapain Vi kesini? Gue kira lo bakalan ngajak gue kemana gitu, eh ini malah ke tempat balap motor liar gini” cerocos Alvin pada saat kami sampai ke tempat balapan.
“udah diem ah.. jangan bawel” ucapku sebel.
“iyaaa.. tapi mau ngapain sih kesini? Lo pengen liat balapan? Kalo lo mau, gue bisa kok bayarin lo nonton balap motor di luar negeri, tapi jangan di tempat kayak gini, bahaya tau.. apa jangan-jangan.. lo mau nyuruh gue ikutan balap motor ini ya Vi? Sumpah ya, mau lo sujud-sujud di depan gue juga.. gue tetep ogah Vi…” bacot Alvin.
“Alviiiiin… stop deh, diem bisa kan? Jadi cowo kok bawel amat! Aku ngajak kamu kesini bukan buat nonton ni balapan, apalagi sampe nyuruh lo ikutan balapan liar gini…” belum sempat aku menyelesaikan kalimat-kalimatku, Alvin memotong pembicaraanku.
“trus mau apa coba lo ajak gue kesini?” Potong Alvin.
“yeee… makanya dengerin dulu kalo gue ngomong, jangan motong pembicaraan orang aja kerjaannya, gue ajak lo kesini tuh.. buat mata-matain Cakka” ucapku memberi penjelasan.
“Cakka? Oh…” balas Alvin singkat.
“yaudah yuuk.. kita cari Cakka” ujarku pada Alvin, Alvin hanya menurut saja jika aku tarik dia kesana-kemari.
“tuh dia Cakka….” Ucapku seraya menunjuk sosok Cakka.
“ayoo kita samperin…” ajak Alvin. Aku langsung menoyor kepalanya.
“Alvin.. plis deh, kalo mau bego, jangan bego-bego amat bisa kali. Kita tuh mau mata-matain Cakka, terus.. kalo lo mau kita nyamperin Cakka, itu bukan mata-matain namanya” ujarku.
“eh… iya.. ya.. hehhee” ujar Alvin disertai tampang tanpa dosanya -____-̎
“terus sekarang kita ngapain Vi?” Tanya Alvin lagi.
“hm.. ngapain yah..” ucapku sambil mikir.
“yeeee.. gue nanya, lo malah balik nanya” Alvin menoyorku. Aku cemberut.
“ya sabar Vin.. aku kan lagi mikir juga” jawabku.
“ooh.. lagi mikir toh, gue kira orang kayak lo ngga pernah mikir Vi” ejek Alvin.
“eh, enak aja ya lo ngomong, minta maaf ga sama gue!!!” ucapku sedikit marah.
“iye… iye, gue minta maap yaa Via,,” ujar Alvin.
“kurang tulus!!!!” bentakku.
“aku Alvin Jonathan sebagai tersangka yang telah menyakiti hatimu, ingin meminta maaf atas semua kesalahanku padamu Sivia Azizah yang cantik.. hueekk.. hueekk” ucap Alvin lebay.
“apaan tuh huekk.. huekk? Lo jijik sama gue?” kataku.
“mana? Huek.. huek? Lo salah denger kali” jawab Alvin.
“yaudah lah.. ngga penting, kita balik ketujuan awal, yaitu memata-matain Cakka..” ucapku.
“eh, mana Cakkanya? Ilang tuh… elo sih bawel Vi…” Alvin nyongot.
“idiih,, ngga salah tuh, kan yang bawel elo Vin, ini malah nyalahin gue, STOP!! kalo kita berantem terus ngga akan pernah ada habisnya, sekarang kita cari Cakka” ujarku sambil menarik tangan Alvin.
“eeh.. ehh.. Vi, bentar-bentar, ituu… itu Cakka kan?” ucap Alvin sambil menunjuk seorang laki-laki.
“mana.. mana??” tanyaku.
“itu tuuh… ituu..” Alvin memegang kepalaku dan mengarahkannya pada Cakka. Aku berhasil menemukan sosok Cakka. Tapi…. Saat itu, Cakka sedang berdiri bersama seorang wanita, wanita yang sama yang aku lihat waktu di club dan di café itu, dan dengan entengnya Cakka mengecup pipi wanita itu.. jahat….
“Cakka………… lo tega,,,” ucapku kecewa. Aku pun menangis. Alvin lalu menarikku kedalam dekapannya. Hangat, bahkan lebih hangat dari dekapan Cakka yang dulu selalu dia berikan padaku. Huushh, mikir apaan sih lo Vi, Alvin tuh sahabat lo…
“Alviin…, Cakka… jahat banget sama gue… hiks.. hiks” ucapku sambil menangis masih dalam pelukan Alvin.
“Cakka, dia emang ngga pantes buat lo Vi, bener-bener ngga pantes.. biar gue kasih pelajaran dia” Alvin melepaskan pelukannya. Lalu dia berjalan menuju sosok Cakka dan… BBUUGGHH… Cakka terjatuh.
“apaan sih lo Vin, maen pukul-pukul gue gitu” ucap Cakka marah.
“lo masih tanya kenapa? Lo tuh udah tega banget sama sahabat gue… lo campain dia, setelah lo bawa dia ke dalem dunia lo yang hitam ini” jawab Alvin.
“apaan? Gue ngga ngerti maksud lo” ucap Cakka lagi.
“bodoh… lo emang cowo bodoh, lo ngga sepantesnya dapetin Sivia. Mulai detik ini juga, lo sama Via ngga ada hubungan lagi. Kalian cukup sampai disini… bajingan lo” marah Alvin lalu meninggalkan Cakka begitu saja. Aku hanya diam dan menangis. sumpah ngga nyangka Cakka tega banget sama aku, aku pikir wanita yang tadi siang bersama Cakka adalah temannya. Tapi, keyataannya tidak seperti itu, ternyata Cakka memang telah menduakan aku. Sungguh menyesal pernah berkorban demi Cakka. Aku merutuki diriku sendiri. Alvin datang menghampiriku.
“ayo Vi, kita pulang… disini bukan tempat yang cocok untuk kita” ajak Alvin. Aku hanya menurut saja. Diperjalanan sampai tiba dirumahku, aku tetap saja menangis, benar-benar… Cakka itu……
“udah Vi, lo masuk rumah.. terus tidur, hapus air mata lo ini… cowo kayak Cakka ngga pantes lo tangisin.. air mata lo terlalu berharga buat dia.. gue pulang dulu ya” ucap Alvin sambil mengelus kepalaku. Aku menganguk. Sesuai kata Alvin, sesampainya aku dikamar, aku lalu tidur dan mencoba untuk tidak memikirkan kejadian tadi.

***

Paginya…
“selamat pagi dunia…” ujarku memberi salam pada dunia. Aku aktifkan handphone ku yang sejak kemarin malam memang aku nonaktifkan. Handphone ku terus bergetar, aku lihat ada 26 new message dari Cakka. Aku malas menanggapinya, palingan dia mau minta maaf dan meminta aku untuk kembali lagi padanya. Tunggu, Apa yang barusan aku ucapkan? Kembali padanya? Aku bahkan belum sempat mengucapkan kata putus pada Cakka. Tapi semalam, bukankah Alvin telah memarahi Cakka dan meminta agar hubungannya dengan ku segera berakhir. Aku detele semua pesan dari Cakka tanpa aku baca terlebih dahulu. Aku beranjak bangun dari kasurku untuk mandi. Tiba-tiba saja handphone ku berdering. Ada telepon rupanya. Cakka? Untuk apa dia meneleponku. Aku menimbang-nimbang, angkat aja deh.
“halo” ucap Cakka dari seberang sana.
“ya…” jawabku malas.
“Vi… maaf ya soal semalem, aku bener-bener nyesel.. kamu mau kan maafin aku?” harap Cakka. Aku menghela nafas panjang.
“hm,, okelah, aku mau maafin kamu…” ujarku.
“makasih sayang.. aku sayang banget sama kamu, ohya.. ucapan Alvin semalem tentang hubungan kita ngga serius kan?” Tanya Cakka lagi.
“itu serius Kka…” jawabku singkat.
“apa? Tapi kamu kan… udah maafin aku Vi…” ucapnya lagi.
“iya, aku emang udah maafin kamu, tapi, kamu juga perlu tau.. memaafkan bukan berarti kembali.. jadi.. kita putus ya, makasih buat semuanya” ujarku.
“tapi… Vi… tuut.. tuuut” aku putuskan sambungan telepon antara aku dan Cakka yang mana pada saat itu juga adalah akhir dari hubunganku dengan Cakka. Aku kembali beranjak dari tempat tidurku. Tapi, lagi-lagi handphoneku berbunyi, aku angkat telepon itu tanpa melihat nama yang tertera pada layar handphoneku terlebih dahulu. Karena ku kira itu pasti Cakka.
“ada apaan nelpon lagi? tadi kan aku udah bilang kita putus, masih kurang jelas?” ucapku nyolot.
“eiits… apa-apaan nih? Kapan juga kita jadian?… lo udah maen mau mutusin gue aja” ucap seseorang dari ujung sana. Aku jauhkan handphoneku dari telingaku. Kulihat nama penelepon yang tertera di layar handphoneku.
‘ha? Alvin? Aduh mampus.. malu gue’ ucapku dalam hati.
“eehh.. Vin, sorry, gue kira lo Cakka, sekali lagi sorry ya,,” ucapku.
“iya, ngga apa-apa kok Vi, nyantai aja kali sama gue mah. Btw, lo beneran udah putus sama Cakka?” Tanya Alvin hati-hati.
“iya Vin, gue putus sama Cakka” ujarku.
“sorry ya Vi, lo pasti sedih ya? Maaf ya… semalem gue emosi banget soalnya” ujar Alvin menyesal.
“bukan karna lo kok Vin, lagian juga.. lo sama Shilla bener, kalo Cakka ngga baik buat gue, jadi. Gue putusin buat akhirin hubungan gue sama dia” kataku pada Alvin.
“bagus deh kalo lo udah sadar Vi” ujar Alvin.
“ohya, tadi mau apa Vin nelpon gue?” tanyaku pada Alvin.
“eh iya, gue lupa… gue mau ajak lo pergi nanti sore, lo mau ngga?” Tanya Alvin.
“kemana Vin?” tanyaku lagi.
“ada deh… mau kan?”
“iya deh.. aku mau.. ” jawabku.
“siip.. jam setengah 5 aku kerumah kamu, dandan yang cantik ya Via…” ujar Alvin sambil mengakhiri obrolan kami di telepon minggu pagi ini. Entah kenapa, aku senang sekali.. aku menerka-nerka, Alvin bakalan ngajak aku kemana ya? Ngga sabar nih nunggu sore. Haha..
Aku beranjak mandi, yang sedari tadi sebenarnya ingin sekali aku lakukan, tapi selalu saja banyak hambatannya --___--̎

***

“kita sebenernya mau kemana sih Vin?” Tanyaku pada Alvin saat kami berdua berada di dalam mobil Alvin.
“udah… diem aja, nanti juga kamu tau” jawab Alvin cuek. Aku hanya diam dan menurut saja. Didalam mobil Alvin mengalun sebuah lagu…
my girlfriend's got a boyfriend, funny
he doesn't make a dime all day
and all her girlfriends' boyfriends make money
what more can i say?
it's true
he never made it through a day of school
the only thing he studied was you
he knows your body better than you do

maybe i'm your mr.right
baby, maybe i'm the one you like
maybe i'm a shot in the dark
and you're the morning light
whoa
maybe this is sad but true
baby, maybe you've got nothing to lose
you could be the best of me
when i'm the worst for you

my girlfriend's got a boyfriend, running
to catch the bus to meet
to meet up with the boyfriend's girlfriend
who's stunning
shes such a sight to see
it's true
the moment he laid eyes on you he knew the only wish he wanted came true
he knows he's lucky that he met someone like you
(A Rocket To The Moon – Mr. Right)

Beberapa kali Alvin ikut bersenandung mengikuti lagu itu, baru aku tau betapa merdunya suara Alvin, padahal sudah bertahun-tahun aku bersahabat dengannya. Payah sekali aku ini…
“oke.. kita sampai…” ujar Alvin memecah lamunanku.
“ngapain kita ke dufan Vin?” tanyaku.
“ayo ikut aku….” Alvin menggenggam lenganku, lalu menariknya.
“ngapain disini? Kita mau naik bianglala?” tanyaku bingung.
“iyalah… yuk” ajak Alvin.
“berdua aja Vin?” tanyaku ragu.
“ya iya donk… untuk malem ini dufan udah aku booking, jadi tenang aja..” jawab Alvin. Kami berdua menaiki bianglala itu. Entah kenapa, rasanya bianglala ini berputar begitu lambat, lambat sekali.
“Vin, kok lelet banget ya muternya?” tanyaku pada Alvin. Alvin hanya mengedikkan bahunya yang menandakan, dia tidak tahu. Ya sudahlah.. siapa perduli. Alvin mulai bersuara.
“eh Vi, beneran deh aku minta maaf tentang putusnya kamu sama Cakka, aku tau kamu pasti terpukul banget kan?” ujar Alvin kembali meminta maaf.
“yaudah lah Vin, ngga apa-apa kok… aku udah sadar kalo Cakka emang bukan yang terbaik buat aku” ujarku pada Alvin.
“thanks ya Vi,,” ucap Alvin. Aku tersenyum.
“mmm.. Via,,” ujar Alvin sambil memegang kedua tanganku. Deg… berenti? Kenapa tiba-tiba bianglalanya berenti tepat pada saat aku dan Alvin berada pada puncaknya. Oke, aku tidak terlalu memperdulikan itu, aku kembali focus pada Alvin.
“ya.. kenapa Vin?” tanyaku pada Alvin.
“maaf ya sebelumnya Vi, mungkin aku lancang udah ngomong ini sama kamu… mungkin juga saat ini emang bukan saat yang tepat untuk aku utarain semuanya.. mungkin juga….”
“Vin… jangan belibet deh.. to the point aja” ujarku memotong pembicaraan Alvin.
“hm.. oke… Via, aku tau.. aku ngga jauh lebih baik dari Cakka, tapi, aku yakin aku bisa bikin hari-hari kamu lebih baik dari sebelumnya” ujar Alvin.
“oke.. terus?” kataku.
“aku disini.. mau bilang kalo aku sayang banget sama kamu Vi, aku janji.. aku bakalan bikin malam hari yang gelap, menjadi terang bertabur bintang, bikin pagi yang lengang.. menjadi cerah bersinar matahari.. pokoknya aku bakalan ngasih yang terbaik buat kamu Vi, aku juga yakin… mungkin aku lah Mr Right yang tuhan kirim buat ngejagain dan bikin kamu bahagia, apa kamu mau jadi pacar aku Sivia Azizah?” ujar Alvin, yang bener-bener bikin aku speechless.
“kalo pun emang kamu ngga bisa ngasih jawabannya sekarang, ngga apa-apa kok, aku ngerti.. luka kamu karena Cakka belum sembuh…” ujar Alvin lagi.
“Alvin… yakin kamu bener sayang sama aku?” tanyaku pada Alvin.
“yakin… aku bener-bener yakin” ujar Alvin mantap.
“kamu yakin mau jadiin aku pacar kamu?” tanyaku lagi.
“yes, im sure Via” jawab Alvin. Aku berpikir keras, mungkinkah aku dan Alvin berpacaran? Kalo gitu, gimana sama persahabatan kita. Aku, Alvin dan Shilla. Aku takutnya Shilla kecewa karena aku telah menghianati tali persahabatan kita.
“Alvin.. apa kamu ngga takut persahabatan kita nantinya bakal rusak kalo kita pacaran, aku takut Shilla marah sama aku” ujarku.
“tenang aja Vi,, persahabatan kita ngga akan rusak kok, tentang Shilla.. tuh liat” Alvin menunjuk seseorang di bawah sana, itu Shilla.
“TENANG AJA VI, GUE DUKUNG KOK.. LO SAMA ALVIN” teriak Shilla dari bawah.
“so?” Tanya Alvin sambil tersenyum.
“aku… aku mau jadi pacar kamu Vin” jawabku. Alvin langsung dengan cepat memelukku.
“thanks Via, lo emang bidadari gue, cuma lo yang mampu bikin hidup gue lebih berharga” ucap Alvin sedikit berlebihan.
“aku janji Vi, bakalan menuhin semua janji-janji aku ke kamu” janji Alvin. Alvin melepaskan pelukannya dariku.
“janji?” ujarku sambil mengangkat jari kelingkingku.
“janji” ucap Alvin sambil mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingkingku.



TAMAT


Oke, ini couplenya Alvia, dan lagi-lagi happy ending.
Ceritanya juga ngga jelas, itu semua karna ini emang ngga jelas (loh?)
Gimana komentarnya? Kritik sama sarannya ditunggu ya… :D
Keep coment,,

Seperti biasa promote : Follow me on twitter @JeaneMagami
Just mention, and I will follow back you :D

Tunggulah Aku (Cinta di Bukit Alvia) –A Short Story-


Tunggulah Aku (Cinta di Bukit Alvia) –A Short Story-


“bye Vi, aku pergi dulu ya sayang, jaga diri kamu baik-baik ya selama aku pergi, aku ngga mau kamu kenapa-kenapa.. aku janji kok, bakal balik lagi ke Jakarta, buat menuhin semua janji aku sama kamu.. secepatnyaa..”
Masih jelas aku ingat, rincian-rincian dari kata-kata Alvin kekasihku, yang dia ucapin sebelum dia pergi ninggalin aku demi menggapai cita-citanya di Negara kangguru 4 tahun lalu. Awalnya komunikasi antara aku dan Alvin lancar-lancar saja, tapi 3 minggu terakhir ini, Alvin ngga pernah ngasih kabar lagi, aku ngga tau kenapa, tiap aku sms.. pasti ngga dibales, tiap aku telepon.. pasti handphonenya sibuk.. berkali-kali juga aku kirimkan email, tapi tak pernah di balasnya. Ada apa dengan Alvin tuhan? Apa dia sudah lupa denganku? Apa dia sudah menemukan wanita lain yang dapat menyejukkan hatinya selain aku? Apa dia memang ingin melupakan aku dan membuang semua kisah tentang kami? Ah… sudahlah, aku tepis semua prasangka burukku tentang Alvin, aku berharap dia tetap untukku..

***
-----------------------------------
Dan bila aku pun rindu..
Bara hangatnya senyummu..
Bara hangatnya tawamu..
-----------------------------------

Hari ini genap 1 bulan aku lost contact sama Alvin, aku disini cuma doain yang terbaik buat dia, hari ini aku memutuskan untuk pergi ke bukit Alvia, bukit yang biasanya aku dan Alvin datangi, entah itu untuk bercanda, melepas penat, berbagi cerita tentang hidup kita masing-masing, ataupun hanya untuk sekedar merasakan sejuknya berada di daerah pegunungan.
Saat ini, aku sedang duduk di sebuah batu yang biasanya kami (aku dan Alvin) duduki, mataku menerawang jauh ke awan, mengingat-ingat waktu Alvin menyatakan cintanya padaku disini, dibukit Alvia kami.

FLASHBACK : ON
“Via, pernah ngga sih, kamu ngerasain jatuh cinta? Jatuh cinta yang sampai-sampai bikin kamu ngga bisa makan kalo ngga nelepon dia, ngga bisa tidur kalo belum liat fotonya?” Tanya Alvin padaku. Aku tersenyum.
“loh, kenapa senyum? Aneh ya? hahaha” ujar Alvin lagi sambil tertawa.
“ngga aneh kok Vin, aku juga lagi ngerasain itu sekarang, rasa yang bener-bener aneh, yang bener-bener bikin aku bingung buat ngadepinnya.. haha” ujarku sambil tertawa.
“berarti kita sama-sama lagi jatuh cinta ya Vi?” ucap Alvin lagi.
“iya Vin, aneh ya.. kok bisa barengan gini? Mm… aku lagi jatuh cinta sama seseorang yang selalu bikin aku ketawa, yang slalu bikin hati aku tenang.. kalo kamu gimana Vin?” tanyaku. Alvin menunduk, dia tampak sedih, aku ngga tau apa yang Alvin pikirin.
“ah… emm.. aku? Em.. aku juga lagi jatuh cinta sama seseorang, tapi kayaknya dia sukanya sama orang lain deh, bukan sama aku” ujar Alvin sedih. Aku lalu merangkulnya bermaksud untuk menenangkan hatinya, walaupun hanya sedikit.
“kok gitu sih Vin? Emang kamu udah tanya langsung ke orangnya?” tanyaku. Alvin menggeleng.
“hahaha.. dasar Alvin, hobinya ngejudge mulu, sok-sokan udah tau, padahal nanya aja belom… huuuu” ucapku sambil tertawa.
“aku ngga perlu repot-repot nanya ke orangnya, orang barusan dia dah jelas-jelas bilang, dia lagi suka sama seseorang… ups, sorry” ucap Alvin keceplosan. Aku cengo mendengarnya.
“ja… jadi Vin, maksud kamu…” , “iya Vi, orang yang aku suka adalah kamu, aku suka kamu Sivia Azizah, dari dulu Vi, sejak pertama kali aku kenal sama kamu, sejak pertama kali aku liat kamu, kata orang sih love at first sight, awalnya sih aku ngga percaya, tapi lama-lama rasa ini semakin jelas dan nyata buat aku Vi” ucap Alvin panjang lebar. Aku masih terdiam, aku masih ngga percaya sama pengakuan dia barusan, sumpah ajaib banget…
“tapi… setelah aku denger cerita kamu barusan, aku patah hati, rasanya ngga ada lagi harapan buat aku ngedapetin cinta kamu” Alvin menunduk.
“Vin” ujarku. “hm…” , “jadi beneran kamu sukanya sama aku?” Alvin mengangguk.
“Alvin, liat aku donk…” ujarku sambil pura-pura ngambek. Alvin menatapku.. dag.. dig.. dug.. jantungku berdetak bagitu kencang seakan mau lompat (lebee). Hhh… apa Alvin ngga tau, bahwa seseorang yang aku maksud adalah dia…
“iya Vi, kenapa?” Tanya Alvin lesu.
“Alvin, kamu mau tau ngga siapa cowo yang aku suka?” tanyaku pada Alvin.
“siapa Vi?” Tanya Alvin merespon pertanyaanku tadi masih dengan wajah lesu.
“amm… emm.. aku, aku suka sama Alvin” ujarku malu-malu. Wajah Alvin yang tadinya lesu, tiba-tiba saja berubah cerah ceria bagaikan mentari dipagi hari :D
“Alvin? Alvin aku maksudnya Vi?” Tanya Alvin semangat.
“aduh,, ialah, Alvin kamu.. emang siapa lagi coba temen aku yang namanya Alvin?” jawabku.
“ah yang bener Vi?” Tanya Alvin meyakinkan.
“iya, beneran Vin,,, Alvin kamu..” balasku.
“jaa.. jadii.. kamu suka sama aku Vi?” aku mengangguk.
“yes… yess.. Via suka sama gueeeee, thanks god, cinta gue ngga bertepuk sebelah tangan” ucap Alvin sambil lompat-lompat ngga jelas. Aku hanya tertawa melihat tingkah Alvin. Tiba-tiba Alvin lari, dia pergi menghilang.. kemana Alvin? Kenapa tiba-tiba aja dia pergi ninggalin aku sendirian disini?
“Alvin… Vin… kamu dimana? Aku takut, aku ngga mau kamu ninggalin aku sendirian disini Vin” ujarku sambil menangis karena saking takutnya… tapi, tiba-tiba aja…
‘JRENG…. JRENG… JRENG’ Alvin muncul dengan sebuah gitar, lalu dia nyanyi…
I will not make the same mistakes that you did…
I will not let my self..
Cause my heart so much misery..
I will not break the way you did..
You fell so hand..
I have learned the hard way…
To never let it get that for..
Because of you..
I never stray to far from sidewalk..
Because of you..
I learned to play on the safe side so..
I don’t get hurt..
Because of you..
I find it hard to trust not only me, but.. everyone around me..
Because of you..
I am afraid..
Alvin  meletakkan gitarnya, kini dia sedang berlutut dihadapanku, Alvin menggengam kedua tanganku, aku tersenyum simpul.
“Via, kamu tau kan kalo aku sayang sama kamu, dan kamu juga tau kalo aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali aku liat kamu..” ujar Alvin.
“Via, malam ini juga, di bawah miliaran bintang, di bawah indahnya sinar rembulan dan diatas bukit ini, aku minta kamu buat jadi penghuni hati aku, Via.. apa kamu mau jadi pacar aku?” Tanya Alvin serius. Sumpah, gugup banget.. ya, walaupun sebelumnya aku udah tau tentang perasaan Alvin ke aku..
“em.. Alvin, kamu juga udah tau kan tentang perasaan aku, gimana sukanya aku sama kamu, gimana nyamannya aku sama kamu, jadi… kalo kamu nanya mau apa engga aku jadi pacar kamu, hm… jelas, aku bakal jawab.. IYA.. aku mau jadi pacar kamu Alvin, aku sayang sama kamu…” ujarku sambil tersenyum.
“beneran Vi?” Tanya Alvin yang sepertinya tidak percaya.
“iya Vin, beneran, aku mauu” ucapku lagi. Alvin langsung memeluk ragaku.
“thanks Vi, aku janji bakal jaga cinta kita ini, ga akan pernah juga aku sakitin kamu” janji Alvin padaku. Alvin melepaskan pelukannya. Kini, Alvin memandangku, semakin lama, wajahnya semakin dekat dengan mukaku, aku menutup mataku, sesaat setelah Alvin berhasil mendaratkan bibirnya di keningku. Sungguh begitu terasa indahnya cinta Alvin…
FLASHBACK : OFF

Begitu hangatnya pelukan Alvin saat itu, begitu indahnya sayang Alvin padaku. Kembali aku merindukannya. Sosok Alvin, aku rindu kamu Alvin.. dimana kamu sekarang? Semua cerita indah kita selalu aku rindukan, kapan kamu pulang? Aku memeluk kedua lututku dan kubenamkan wajahku didalamnya. Aku menangis, karena dia… Alvin..
----------------------------------------
Ku kan datang dengan gitar..
Nyanyi lagu kesayangan..
Sampai ku ingat indah kotamu..
-----------------------------------------

‘JRENG…. JRENG… JRENG…’ ada suara gitar, sepertinya ada orang lain disini, selain aku, ya.. selain aku. Siapa orang yang mungkin datang ke bukit Alvia selain aku dan Alvin, aku ada disini.. tapi Alvin tidak, apa mungkin itu Alvin? Suara gitar itu semakin dekat… dekat, aku takut.. semakin aku tenggelamkan wajahku diantara kedua kakiku..
Tunggulah aku di kota kamu..
Tempat pelabuhan sebuah rinduku…
Tunggulah aku di kota kamu..
Tempat pelabuhan sebuah mimpiku…
Lagu itu… suara itu.. Alvin, ya aku yakin itu dia, lagu itu, adalah lagu kesayangan kami yang sering kita nyanyikan di bukit Alvia, aku angkat wajahku yang sedari tadi aku benamkan diantara kedua kakiku. Aku cari sosok yang baru saja menyanyikan lagu itu, yang aku yakini adalah Alvin.. tapi nihil, tak ada satu pun orang disini, mungkin aku hanya menghayal, karena terlalu merindukannya. Aku menghela nafas panjang, aku kembali menangis… dan menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Di sela-sela tangisanku, tiba-tiba aku mendengar suara itu.
“Via, hey.. kenapa kamu nangis?” ujar suara itu yang ku kenal sebagai suara Alvin, aku tetap diam dan tak bergeming sedikit pun.. aku yakin itu pasti hanya khayalanku saja.. sudahlah. Tapi, suara itu kembali terdengar..
“Via sayang, ini aku Alvin… apa kamu ngga kangen sama aku?” ucap suara itu lagi. Aku mengangkat wajahku (lagi).
“omigod, ini beneran kamu Alvin? Alvin pacar aku yang selalu aku rindukan kehadirannya? Kamu ada disini? Bersama aku?” ucapku tak percaya sambil mengucek-ucek mataku. Sosok itu mengangguk. Aku langsung saja memeluknya dengan erat. Aku kini yakin.. sangat yakin bahwa dia Alvin, seseorang yang selalu aku tunggu-tunggu dan aku rindukan kehadirannya.
“kamu ngapain malem-malem disini? Sendirian lagi? Pantes tadi aku kerumah kamu, kamu ngga ada, kata bunda kamunya belum pulang, aku yakin kamu pasti kesini, dan bener aja… apa kamu ngga takut kalo nanti kalo ada orang jahat yang ngelukain kamu?” cerocos Alvin panjang lebar.
“aku kangen kamu Vin, kangen, kangen banget… aku takutnya kamu ngga balik lagi dan ninggalin aku” ujarku tak menghiraukan celotehan Alvin barusan.
“hey Via sayang… itu ngga akan terjadi, yang penting kan sekarang aku ada disini bareng kamu.. udah, jangan nangis lagi ya sayang, lagi pula aku kan udah janji bakalan balik lagi ke Jakarta” ujar Alvin menenangkan ku. Aku melepaskan dekapanku dari Alvin, Alvin lalu memegang kedua pipiku, dia hapus air mata yang tadi sempat menganak di kedua pipiku.
“jadi… tadi yang nyanyi itu, kamu?” tanyaku sesegukan. Alvin tersenyum.
“iya Via sayang, tadi aku yang nyanyi” jawab Alvin.
“tapi, tadi kok aku cari ngga ada orangnya?” ujarku lagi.
“hahahaha…. Iya, tadi habis nyanyi aku nyimpen gitar dulu ke mobil, terus kesini lagi deh, kan repot juga bawa-bawa gitar mulu.. hehehe” ujar Alvin memberi penjelasan.
“uuhh.. pantes aja, aku kirain aku cuma ngayal aja, Alvin jahat… Alvin jahat” ujarku sambil memukul pelan dada Alvin, Alvin meringis. Mungkin dia kesakitan :P
“eitts… tapi kamu sayang kan sama aku?” canda Alvin.
“iya sih” jawabku jujur sambil manyun.
“lucu deh kamu kalo lagi manyun gitu.. kaya hello kity (?) sini ah.. mau aku foto… hahaha” ejek Alvin, lalu tawanya meledak. Aku mencubit pinggangnya.. sakit ya? Biarin ah :P
“terus kenapa 1 bulan terakhir ini kamu ngga ngasih kabar ke aku?” tanyaku.
“hem.. soal itu, maaf ya sayang.. aku lagi sibuk ngerjain skripsi aku, jadi… aku ngga sempet nelpon kamu.. maaf ya sayang jangan marah plisss..” ujar Alvin meluruskan apa yang bengkok (?).
“bener nih gara-gara sibuk skripsi? Bukan karena ada cewe baru disana?” tanyaku menyelidik.
“ya ampuun.. ngga lah sayang, walaupun ada sejuta cewe cantik di dunia ini, tetep aja mereka ngga akan bisa gantiin kamu di hati aku sayaang…” ujar Alvin gombal.
“idiiih…. Gombal ah” balasku.
“beneran deh sayang, suerrr.. ngga bohong” ujar Alvin, kali ini dia serius.
“sayang, aku kangen deh sama kamu..” ucap Alvin sambil memandang langit yang memang sedang cerah.
“sayang, kamu mau ngga ngulang hari kayak waktu kita jadian dulu?” Tanya Alvin.
“hah? Maksudnya apa? Aku ngga ngerti” jawabku jujur.
“tapi kamu mau ngga dulu?” Tanya Alvin lagi semakin ngga jelas. Aku hanya mengangguk dengan berjuta-juta tanda tanya di benakku. Alvin lalu tersenyum. Dia berlutut dan menggenggam kedua tanganku seperti dulu saat dia menyatakan perasaannya padaku… hm.. tapi jujur, aku belum ngerti apa maksud Alvin (ahh.. elaah,, Via payah niih -___-)
“oke Via sayang, udah 4 tahun loh aku ninggalin kamu, dan jujur aja.. aku masih ngga percaya kamu masih setia nungguin aku” kata Alvin, aku hanya mendengarkan saja.
“Via, di bawah miliaran bintang, di bawah indahnya sinar rembulan dan diatas bukit ini, aku ingin ngulang lagi kisah kita dulu..tapi, bukan untuk meminta kamu jadi pacar aku, melainkan.. meminta kamu buat jadi cinta terakhir buat aku” ujar Alvin serius. Aku mulai mengerti arah pembicaraan Alvin (kemana aja Vi? Sampe baru connect gini..). aku hanya senyam-senyum saja sambil menutupi debar jantungku saat ini. Alvin mengambil sesuatu di kantongnya. Sebuah kotak warna pink, berukuran kecil, Alvin lalu membukanya.. ada cincin, ya.. itu cincin..
“Via, maukah kamu menikah dengan ku?” ujar Alvin sembari mempersembahkan cincin tadi kepadaku, aku tersenyum…
“Alvin, kamu tau kan.. aku udah lama banget nunggu kamu disini, 4 tahun Vin, itu bukan waktu yang sebentar.. jadi.. Alvin maaf..” aku sengaja menggantukan kalimatku supaya Alvin penasaran dengan jawabanku.
“Vi? Jadi.. kamu? Hhh.. jadi…” ujar Alvin sedih.
“setelah aku pikir-pikir, maaf Alvin,,, aku ngga bisa nolak permintaan kamu…” ujarku sambil tersenyum lebar.
“seriusan Vi? Jadi kamu mau? Kamu ngga nolak aku??? Aaa~~ thanks banget.. kamu emang anugerah terindah yang pernah aku miliki..” aku tersenyum. Lalu Alvin memasangkan cincin itu di jari manisku. Alvin memelukku..
            Disini, di bukit Alvia ini.. kisah antara aku dan Alvin bermula.. dan di bukit ini juga Alvin meminta aku untuk menjadi pelabuhan cinta terakhirnya.. semoga kami abadi…


TAMAT

Hiyaaaa… tamat niih cerpennya, gmna? Gmna? Pasti gaje yaah? Huft.. maaf deh kalo gitu..
Komennya donk.. yayayayaya :D

Promosi.. follow me @JeaneMagami